DEBIT
ALIRAN FLUIDA SEBAGAI FUNGSI DARI
JARI-JARI
PEMBULUH,TEKANAN FLUIDA, DAN VISKOSITAS FLUIDA
1. Tujuan
Agar mahasiswa dapat menemukan hubungan antara:
a. jari-jari Debit aliran fluida dengan
pembuluh.
b. Debit aliran fluida dengan tekanan
fluida.
c. Debit aliran fluida dengan visokitas
fluida.
1. Alat dan Bahan
a. Bejana berpancuran
b. Pembuluh karet/plastik dengan
beberapa ukuran jari-jari
c. Gelas ukur
d. Stopwatch
e. Air
f. Sirup
2. Dasar Teori
A. Pengertian fluida
Fluida adalah zat yang mengalir termasuk gas dan zat cair.
Zat cair meliputi air,darah, asam H2SO4,dll. Zat gas meliputi
udara, oksigen, nitrogen,CO2,dan sebagainya. Selain itu Fluida
adalah zat – zat yang berubah bentuk secara kontinyu atau terus menerus bila
terkena tegangan geser, berapapun kecilnya tegangan geser itu (Ł).
Tegangan Geser (Ł) = F /A
Dimana : F = Gaya geser
A =
Luas Permukaan
Fluida terdiri dari 2 macam yaitu :
· Zat Cair (Liquid)
Zat
cair tidak mudah dimampatkan ( Incompressible)
· Zat Gas
Gas
mudah dimampatkan (Compressible)
Adapun sifat-sifat dari zat cair yaitu:
1.Molekul-molekul terikat secara
longar namun tetap berdekatan.
2.Tekanan yang terjadi oleh karena
ada gaya gratifitas bumi yang bekerja terhadapnya.
3.Tekanan terjadi secara tegak lurus
pada bidang.
B.
Viskositas
Viskositas adalah kekentalan, viskositas sangat mempengaruhi
sifat – sifat fluida. Contoh benda yang di viskos (kental) adalah madu, sirup,
aspal cair. Sedangkan fluida yang viskositasnya kecil adalah air, alcohol,
udara. Fluida yang viskositasnya kecil lebih mudah mengalir bila dibandingkan
dengan fluida yang viskositasnya besar.
Viskositas dengan gas meningkat dengan naik temperature,
tetapi mudah cairan sebaliknya viskositas menurun gas, naiknya temperature akan
terjadi perpindahan molekul – molekul yang padat, cair, naiknya temperature
akan menutunkan kohesi.
C. Persamaan Bernoulli
Persamaan ini digunakan untuk menghitung beberapa besaran
yang diperlukan dalam analisa aliran fluida,seperti tekanan dan kecepatan
aliran. Bernoulli telah berhasil menurunkan rumus dengan persyaratan-persyaratan
atau pendekatan khusus yaitu :
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam
(cairan tidak viscous)
2. Zat cair mengalir secara stasioner
(tidak berubah) dalam hal kecepatan, arah maupun besarnya (selalu konstan).
3. Zat cair mengalir secara steady
yaitu mengalir melalui lintasan tertentu.
4. Zat cair tidak termampatkan
(incompressible) melalui sebuah pembuluh dan mengalir sejumlah cairan yang sama
besarnya (continuitas)
Berdasarkan persyaratan di atas dan berdasarkan hokum
kinetik diperoleh rumus :
1/2ρ
V2 + P + ρḡh = konstan
ρ = massa jenis zat cair
P = tekanan
V = volume
D. Hukum Poiseulle
Hukum poiseulle menyatakan bahwa
cairan mengalir melalui suatu pipa akan berbanding langsung dengan penurunan
tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa.
Jika suatu fluida mengalir mulus
dalam suatu pembuluh sepanjang ( L) dan jari-jari (r ). Maka debit
alirannya adalah:
D=πr4(P1-P2)/8ηL
D=debit aliran=volume aliran/waktu.
r =jari-jari pembuluh.
(P1-P2)=
Selisih tekana fluida.
η= Viskositas(kekentalan) fluida
L= Panjang pembuluh
Satuan viskositas = n s/m2
=Pa.s=pas
Viskositas air = 1 mili pas
Vikositas darah = 1- 3 mili pas
Dari hukum poiseuille terlihat
adanya hubungan sebagai berikut :
a.
Debit berbanding lurus dengan
pangkat empat jari-jari pembuluh.
b. Debit berbanding lurus dengan
selisih tekanan fluida
c.
Debit berbanding terbalik dengan
vikositas fluida
d. Debit berbanding terbalik dengan
panjang pembuluh
Dalam konteks medis, hukum ini dapat
diterapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari
pembuluh darah, tekanan darah dan vikositas darah. Jari-jari pembuluh dapat di
ubah-ubah dengan menganti pembuh dari berbagai ukuran. Selish rekanan fluida
merupakan selisih tekanan hidrostatik fluida pada posisi lubang pancuran dan
pada posisi permukaan fluida bejana berpancuran. Jika selisih tinggi fluida
pada kedua posisi itu adalah h, maka selisih tekanan hidrostatis, P = ρgh
dimana ρ adalah masa jenis fluida, g adalah percepatan gravitasi dah h adalah
tinggi fluida.
Viskositas fluida dapat di ubah-ubah
dengan menggati kosentrasi larutan fluida.untuk itu dalam percobaan ini, air
akan ditambahkan sirup dengan berbagai kosentrasi.
3. Prosedur Percobaan
h
a. Percobaan Pertama
1. Bejana berpancuran diisi dengan
cairan sirup sebanyak 300 ml.Kran pancuran dalam keadaan masih tertutup.Ukuran
tinggi sirup dalam bejana 3 cm.
2. Pembuluh besar dengan panjang 99,3
cm dan jari-jari 0,4 cm, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang
pada ujung pembuluh untuk menampung sirup yang keluar dari pembuluh.
3. Tutup pancuran dibuka, bersamaan
dengan stopwatch diaktifkan.
4. Sirup dikeluarkan dari bejana
melalui pembuluh sebanyak 40 ml dalam waktu 30 detik,stopwatch dimatikan.
5. Volume sirup yang tertampung dalam
gelas ukur sebanyak ......
b. Percobaan Kedua
1. Bejana berpancuran diisi dengan
cairan sirup sebanyak 300 ml. Kran pancuran dalam keadaan masih tertutup.
Ukuran tinggi sirup dalam bejana 3 cm.
2. Pembuluh sedang dengan panjang 107,7
cm dan jari-jari 0,3 cm, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang pada
ujung pembuluh untuk menampung sirup yang keluar.
3. Tutup pancuran dibuka, bersamaan
dengan stopwatch diaktifkan.
4. Sirup dikeluarkan dari bejana
melalui pembuluh sebanyak 20 ml dalam waktu 14 detik,stopwatch dimatikan.
5. Volume sirup yang tertampung dalam
gelas ukur sebanyak ......
c. Percobaan Ketiga
1. Bejana berpancuran diisi dengan
cairan sirup sebanyak 300 ml dan dicampur dengan air 20 ml. Diaduk sampai
merata.Kran pancuran masih tertutup.Ukuran tinggi cairan dalam bejana 3 cm.
2. Pembuluh besar dengan panjang 99,3
cm dan jari-jari 0,4 cm, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang
pada ujung pembuluh untuk menampung cairan yang keluar dari pembuluh.
3. Tutup pancuran dibuka, bersamaan
dengan stopwatch diaktifkan.
4. Cairan dikeluarkan dari bejana
melalui pembuluh sebanyak 40 ml dalam waktu 25 detik,stopwatch dimatikan.
5. Volume sirup yang tertampung dalam
gelas ukur sebanyak ......
d. Percobaan Keempat
1. Bejana berpancuran diisi dengan
cairan sirup sebanyak 300 ml dan dicampur dengan air 40 ml. Diaduk sampai
merata.Kran pancuran masih tertutup.Ukuran tinggi cairan dalam bejana 3
cm.
2. Pembuluh besar dengan panjang 99,3
cm dan jari-jari 0,4 cm, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang
pada ujung pembuluh untuk menampung cairan yang keluar dari pembuluh.
3. Tutup pancuran dibuka, bersamaan
dengan stopwatch diaktifkan.
4. Cairan dikeluarkan dari bejana
melalui pembuluh sebanyak 40 ml dalam waktu 8 detik,stopwatch dimatikan.
5. Volume sirup yang tertampung dalam
gelas ukur sebanyak ......
4. Hasil Pengamatan
a. Percobaan pertama Menggunakan Sirup
Panjang
selang
(cm)
|
Jari-jari
selang
(cm3)
|
Volume
sirup dalam bejana
(cm3)
|
Cairan
yang dikeluarkan
|
Waktu
(s)
|
Debit
(m/s)
|
99,5
cm
|
0,4
cm
|
300
ml
|
40
ml
|
30
S
|
1,3
ml/s
|
b. Percobaan Kedua Menggunakan Sirup
Panjang
pembuluh
(cm)
|
Jari-jari
pembuluh
(cm)
|
Volume
sirup dalam bejana
(ml)
|
Cairan
yang dikeluarkan
|
Waktu
(s)
|
Debit
(ml/s)
|
107,7cm
|
0,3
cm
|
300
ml
|
20
ml
|
30
S
|
0,6
ml/s
|
c. Percobaan Ketiga Menggunakan Sirup +
Air
Panjang
pembuluh (cm)
|
Jari
– Jari pembuluh
(
cm)
|
Volume
|
Cairan
yang dikeluarkan
|
Waktu
(s)
|
Debit
( ml/s)
|
|
Sirup
(ml)
|
Air
(ml)
|
|||||
99,3cm
|
0,4cm
|
300
(ml)
|
20(ml)
|
40ml
|
25
S
|
1,6
ml/s
|
d. Percobaan Keempat Menggunakan Sirup
+ Air
Panjang
pembuluh (cm)
|
Jari
– Jari pembuluh
( cm)
|
Volume
|
Cairan
yang dikeluarkan
|
Waktu
(s)
|
Debit
( m/s)
|
|
Sirup
|
Air
|
|||||
99,3cm
|
0,4cm
|
300
(ml)
|
40
(ml)
|
40ml
|
8
S
|
5
ml/s
|
5. Pembahasan
Debit aliran fluida didalam pembuluh dipengaruhi oleh
panjang pembuluh, jari-jari pembuluh, tekanan fluida, dan vikosistas
(kekentalan zat cair) fluida. Dari hasil percobaan yang dilakukan kelompok
kami, Untuk membuktikan teori tersebut kelompok kami melakukan 4 (empat)
kali percobaan dengan panjang pembuluh, jari-jari pembuluh, dan viskositas
fluida yang berbeda-beda,yaitu sebagai berikut:
A. Percobaan pertama dan kedua
Untuk percobaan pertama dan kedua kami menggunakan
cairan sirup dan pembuluh karet dengan ukuran panjang dan jari-jari yang
berbeda. Pada percobaan yang pertama dengan panjang pembuluh
99,5 cm dan jari-jari pembuluh 0,4 cm , sedangkan percobaan kedua
panjang pembuluh 107,7 cm dan jari-jari 0,3 cm
Melalui perbandingan antara percobaan pertama dan kedua
dapat dinyatakan bahwa pada percobaan pertama dengan besarnya jari-jari
dan pendeknya pembuluh yang digunakan maka peroses debit yang
mengalir akan berlangsung cepat. Sedangkan pada percobaan yang
kedua kecilnya jari -jari dan panjangnya pembuluh yang digunakan maka peroses
debit yang mengalir akan berlangsung lama.
B. Percobaan ketiga dan keempat
Untuk percobaan kedua dan ketiga,kami menggunakan cairan
sirup yang di tambahkan air dengan jumlah yang berbeda, dengan panjang dan
jari-jari pembuluh tetap. Pada percobaan pertama yang kami menambahkan 20 ml
air sedangkan percobaan yang kedua kami menambahkan 40 ml air. Melalui
perbandingan antara percobaan ketiga dan keempat dapat di nyatakan bahwa
viskositas (kekentalan) mempengaruhi debit aliran fluida dalam pembuluh.
Semakin kental zat cair yang melewati pembuluh,semakin besar gesekannya
terhadap dinding pembuluh dan sebagai kosenkuensinya diperoleh tahanan
yang semakin besar, sehingga dapat mengetahui kosentrasi zat cair tersebut.
6. Pertayaan/ tugas
1. Apa yang dapat terjadi jika
seseorang yang mengalami gejala penyempitan pembuluh darah?
Jawaban:
Hal ini terjadi
bila pembuluh darah mengeras(r mengecil). Ini disebabkan karena kolesterol, kalsium,
lemak yang mengendaap dalam pembuluh darah. Akibatnya mempengaruhi debit aliran
darah sehingga aliran dalam darah menurun, tekanan darah meningkat. Dalam kata
lain, jika r makin kecil maka untuk meningkatkan debit, tubuh akan memperbesar
(P1 – P2).Ini berarti meningkatkan kerja jantung, dengan
akibat pembengkakan jantung pada penderita hipertensi.
2. Bagaimana menentukan tekanan fluida
pada dasar bejana berpancuran?
Jawaban:
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dialami oleh sebuah
benda jika benda tersebut berada pada kedalama h dari permukaan air di dalam
fluida. Besarnya tekanan hidrostatik itu bertambah besar menurut kedalamannya.
Makin dalam kedalaman benda pada suatu fluida, maka benda tersebut mengalami
tekanan hidrostatik yang makin besar juga. Tekanan hidrostatik ini menekan
benda dari segala arah. Pada dasarnya tekanan hidrostatik adalah tidak lain
dari tekanan akibat gaya berat sejumlah air yang berada diatas.
Dengan
menggunakan rumus P = ρ g h
3. Bagaimana menentukan kosentrasi
sirup dalam air?
Jawaban:
x 100
4. Bagaimana hubungan antara
konsentrasi sirup dalam viskositas?
Jawaban:
Dengan semakin kentalnya yang
melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai
konsekuensinya, diperoleh tahanan semakin besar. Kekentalan ini penting untuk
mengetahui konsentrasi sel darah merah. Pada darah normal, kekentalan sebasar
3,5 kali air. Apabila konsentrasi darah satu setengah dari darah normal,
kekentalan menjadi dua kali air dan apabila konsentrasi darah meningkat
mencapai 70 kali di atas normal maka kekentalan darah mencapai 20 kali air.
Dengan alasan demikian, aliran darah pada penderita anemia adalah cepat oleh
karena konsentrasi sel darah merah sangat rendah. Sebaliknya pada penderita
Polycythemia (kadar sel darah merah meningkat) aliran darah sangat lamban.
5. Menurut hasil percobaan anda,
bagaimana hubungan anda :
·
D dengan r
Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang paling besar
pengaruhnya terhadap debit. Kalau jari-jari pembuluh menjadi ½ r, maka debitnya
menjadi 1/16 debit semula. Maksudnya aliran debit makin cepat pada
pembuluh dengan jari-jari yang besar dan aliran tengah semakin tidak
dipengaruhi oleh zat cair yang berada ditepi dekat dinding pembuluh. Hal ini
berlaku terbalik dengan jari-jari pembuluh yang kecil.
·
D dengan P
Apabila tekanan zat cair/darah pada salah satu ujung
pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya,maka zat cair/darah akan mengalir dari
tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Dengan demikian aliran
zat cair/darah berbanding langsung terhadap perbedaan tekanan.
·
D dengan ή
Vikositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida atau juga
bisa dikatakan vikositas adalah besaran yang menunjukan berapa besar diperlukan
suatu gaya (tegangan geser) untuk menghasilkan pergeseran. Makin kental suatu
fluida yang melewati pembuluh maka semakin besar gesekan terhadap dinding
pembuluh, sehingga tahanan yang dihasikannya semakin besar.
6. Berdasarkan data yang anda peroleh,
gambarkan grafik :
·
D = f(r)
·
D=f(P)
·
D=f(n)
1. Berdasrkan data yang anda peroleh, gambarkan grafik:
· D=f(r)
d
18
16
14
Volume 40
12
Volume 60
10
selang besar
8
selang sedang
6
4
2
0
0,1
0,2
0,3 0,4
0,5 r
· D= f(p)
d
14
12
10
8
volume 40
6
volume 60
4
2
0
1
2
3
4
5
h
· D=f(η)
d
26
24
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
10 20
30 40
50 60
70 80 90
100 konsentrasi
Volume 60
Volume 80
7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, kami dapat menarik kesimpulan
bahwa :
Hukum
kontinuitas memperlihatkan bahwa makin kecil luas penampang makin besar
kecepatan aliran. Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah,
makin besar kecepatan aliran, yang berarti makin besar pula tekanan yang
dilakukan terhadap pembuluh darah. Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang
paling besar pengaruhnya terhadap debit. Kalau jari-jari pembuluh menjadi ½ r,
maka debitnya menjadi 1/16 debit semula. Makin besar diameter penampang
pembuluh, maka aliran akan mendapatkan tahanan semakin kecil, sehingga debit
air semakin besar. Apabila tekanan zat cair/darah pada salah satu ujung
pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya, maka zat cair/darah akan mengalir
dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Dengan demikian aliran zat
cair/darah berbanding langsung terhadap perbedaan tekanan. Semakin kental suatu
zat, maka semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh, akibatnya tahanan
semakin besar. Maka semakin kental suatu zat, debit makin kecil
8. Daftar Pustaka
Ishak Mohamad,Fisika Dasar :Edisi kedua,Graha Ilmu ,
Yogyakarta,2007.
Gabriel J.F,Fisika Kedokteran, Penerbit Buku
Kedokteran:EGC,Jakarta 1996.
Ruslan Hani Ahmad,Fisika Kerehatan,Nuha medika,Yogyakarta
2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar