Usia
|
Motorik/Fisik
|
Kognitif
|
Aspek/Psikososial
|
0 -3 Tahun
|
1. Mulai
tengkurap
2. Merangkak
3. Merambat
4. Berjalan
5. Berlari
6. ?
7. ?
|
1.
Mengenal suara, wajah, bentuk dan warna
2.
Memiliki kemampuan mulai dari mengoceh sampai
dengan mengucapkan kalimat sederhana
3.
Tumbuhnya minat untuk mengenal orang lain
selain ibu
4.
Berkembangnya kemampuan untuk belajar dan
mengenal benda2 serta situasi di lingkungannya
|
1.
Ketergantungan pada sosok ortu dan orang-orang
terdekatnya
2.
Mulai mengenal diri sendiri
3.
Ketergantungan pada orang lain berkembang menjadi
pengusaan terhadap orla
4.
Keinginan untuk menngenal anak lain seusianya
|
3 – 6 Tahun
|
1.
Dapat berjalan pada 1 kaki
2.
Mulai belajar menari-nari
3.
Melakukan gerak olah tubuh
4.
Keseimbangan tubuh mulai membaik
|
1.
Belajar menggerakkan tubuh dengan lebih
terstruktur
2.
Rasa ke-akuan mulai tumbuh
3.
Kemampuan merangkai kata dalam berbicara dan
bercerita semakin baik
4.
Mulai mengenal dunia pendidikan (Taman
Bermain, TK)
|
1.
Menyadari tentang konsep dirinya, dengan
memaksakan keinginan2 nya
2.
Mulai berkembangnya emosi dan ketidaksabaran
3.
Menyadari identitas gender dirinya dan orla
4.
Meningkatnya control terhadap diri sendiri dan
inisiatif semakin berkembanng
|
6 – 10 Tahun
|
1.
Belajar naik sepeda
2.
Melakukan olahraga
3.
Melakukan permainan, menari
4.
Berteman dan belajar dengan teman sejenis
|
1.
Minat belajar mennghitung, bahasa dan seni
mulai berkembang
2.
Belajar mandiri Ã
tidak mau disuap, memakai/mengancinng baju sendiri
3.
Mulai mau bersosialisasi dengan teman, saudara,
dan orang2 terdekat
4.
Sudah mengerti fungsi2 dan mampu memanfaatkan
anggota tubuh dengan baik
|
1.
Menguatkan konsep diri yang mempengaruhi
kepercayaan terhadap dirinya
2.
Kontrol orang tua terhadap dirinya mulai
berkurang dengan semakin berkembangnya kepercayaan dirinya
3.
Pengaruh pertemanan semakin menguat
4.
Minat bergabunng dalam perkumpulan semakin besar
|
10 – 15 Tahun
|
1. Terampil
menggunakan peralatan
2. Mulai
berteman dengan lawan jenis
3. Senang
melakukan kegiatan bersama teman sejenis/lawan jenis
4. Lebih
memperhatikan kondisi/perkembangan tubuh
|
1.
Kemampuan abstrak mulai berkembang
2.
Mampu memberikan alasan2, pendapat2 yang
rasional
3.
Pemahaman akan seksologi berkembang sehingga
minat terhadap lawan jenis lebih terarah
4.
Kamampuan mengenal potensi diri sendiri lebih
baik
|
1.
Usia dimana pencarian akan identitas diri
menjadi topic penting
2.
Kedekatan dengan ortu cukup baik dan saling
mendukung
3.
Minat terhadap berbagai hal mulai berkembanng
4.
Rasa keingintahuan sangat besar, termasuk
penerimaan ling terhadap dirinya
|
15 – 20 Tahun
|
1. Muncul
sikap malu
2. Pandai
merias diri
3. Berani
dan bertindak spontan
4. Sikap
menarik perhatian lawan jenis mulai menjadi gaya hidupnya
|
1.
Mampu memanfaatkan bentuk fisik yang semakin
sempurna untuk meraih rencana hidupnya
2.
Menyadari organ-organ seksual mulai
berkembang, muncul rasa malu dan penuh rahasia
3.
Cita2 dan harapan masa depan lebih kongrit
4.
Kemampuan akademis berkembang optimal dan
menjadi sandaran hidupnya
|
1.
Menunjukkan sikap yang lebih terbuka terhadap
berbagai persoalan hidup
2.
Mampu menempatkan diri di berbagai aktivitas
social meski masih menunjukkan sikap canggung
3.
Dilingkungan sebaya sudah mampu menunjukkan
eksistensi diri
4.
Periode dimana pengaruh kelompok pergaulan sangat dominan sehingga bila
tidak diantisipasi dapat mengakibatkan menjadi anti social
|
20 – 35 Tahun
|
1. Penuh
semangat dan vitalitas
2. Memiliki
pertimbangan akan penampilan, sikap, gaya hidup
3. Lebih
berhati-hati dalam bertindak, untuk menghasilkan kinerja optimal
4. Seluruh
aktivitas bersumbeer pada kesehatan fisik
|
1.
Berkembangnya sisi moralitas mendampingi
kemampuan kognisi yang juga berkembang optimal
2.
Kematangan berpikir untuk meraih karir puncak
3.
Menilai kehidupan dari secara holistic
4.
Mampu menentukan gaya hidup dan pasangan hidup
yang sesuai dengannya
|
1.
Tercapainya puncak kematangan pribadi dan
mental
2.
Pergaulan social yang lebih mapan dan memiliki
komunitas tertentu
3.
Orientasi membina keluarga yang sesuai
keinginannya semakin jelas
4.
Orientasi karir yang sesuai bakat minat
semakin terarah
|
35 – 55 Tahun
|
1.
Lebih hati2 dalam bertindak
2.
Sel aktivitas bersumber pada kesehatan
psikologis
3.
Aktf fisik lebih terbatas, lebih menyukai
kegiatan di belakanng layar
4.
Kemampuan fisik berkuranng, tapi jarang
mengakuinya
|
1.
Puncak kematangan kognisi mulai menurun,
ditandai dengan sering nya “lupa”
2.
Mulai menurunnya kondisi fisik, tapi
peningkatan potensi dialihkan pada ke”arif’an pola berpikir
3.
Pengembangan kemampuan kognisi diarahkan pada
soft science
4.
Konsentrasi mulai tapi kemampuan analytical
semakin tajam
|
1.
Meskipun kematangan kognisi mulai menurun,
tapi pencarian identitas diri masih terus berkembang
2.
Memasuki masa peralihan, sering membuatnya
lelah dan stress
3.
Tanggung jawab bertambah kompleks mulai dari
perhatian untuk ortu, mengasuh anak serta konsentrasi untuk pengembangan
karir
4.
Mulai muncul “rasa kesepian” menghadapi
anak-anak yang semakin besar dan segera meninggalkan ortu
|
Lanjut Usia
|
1.
Aktf dan kegiatas fisik sangat terbatas
2.
Keterbatasan aktf fisik dialihkan pada aktf
kerohanian
3.
Karena fungsi2 organ tubuh jauh berkuranng,
gerakan fisik menjadi lebih lambat
4.
Sikap cenderung kembali pada masa muda atau
kanak2
|
1.
Penurunan kondisi fisik disertai dengan
penurunan daya ingat
2.
Orientasi kehidupan mulai ditujukan pada Sang
Pencipta
3.
Meningkatnya memori2 masa kecil ata masa
lampau, membuatnya sering berada dalam bayangan masa lalu
|
1.
Memasuki usia pension, post powe syndrome
mulai dirasakan
2.
Rasa kehilangan orang2 terdekat, teman2 sejawat
menimbulkan kepasrahan
3.
Pendekatan diri pada Sang Pencipta membuatnya
bertindak lebih bijaksana
4.
Mulai menyiapkan regenerasi untuk melawan
penerus akan cita2nya
|
Rabu, 03 Juni 2015
tahap perkembangan perilaku manusia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar