Perawatan Masa Nifas
Oleh :
dr. Fredy Dinata, SpOG
Dokter Spesialis Kebidanan Dan Kandungan
Azra Medical Healthcare
Masa
nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapa jam setelah plasenta
lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan. Akan tetapi, seluruh organ kandungan baru pulih kembali seperti sebelum hamil, dalam waktu 3 bulan setelah bersalin. Masa nifas tidak kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-organ reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan persalinan.
Masa
nifas dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pasca nifas, masa nifas dini
dan masa nifas lanjut, yang masing-masing memiliki ciri khas tertentu.
Pasca nifas adalah masa setelah persalinan
sampai 24 jam sesudahnya (0-24 jam sesudah melahirkan). Masa nifas dini
adalah masa permulaan nifas, yaitu 1 hari sesudah melahirkan sampai 7
hari lamanya (1 minggu pertama). Masa nifas lanjut adalah 1 minggu
sesudah melahirkan sampai dengan 6 minggu setelah melahirkan.
Pada masa nifas
ini, terjadi banyak perubahan pada tubuh sang ibu, misalnya rahim yang
tadinya membesar karena pertumbuhan janin, mulai kembali ke ukuran
sebelum hamil. Selain itu, jalan lahir yang tadinya melebar karena
dilewati oleh bayi pada proses persalinan, kini mulai mengecil dan
kembali seperti sebelum hamil. Dinding perut yang tadinya longgar kini
mulai mengencang kembali, dan payudara semakin membesar karena adanya
produksi ASI. Masa nifas ini bersamaan dengan mulainya masa menyusui,
sehingga masa ini sangat penting bagi keberhasilan ibu memberikan ASI
eksklusif. Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) yang muncul pada
awal masa nifas, yang kaya akan nutrisi penting bagi sistem kekebalan
dan kecerdasan bayi, jangan sampai terlewatkan untuk diberikan pada
bayi.
Perawatan
masa nifas adalah perawatan terhadap ibu yang baru melahirkan sampai
alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Fungsi
perawatan masa nifas yaknimemberikan fasilitas agar proses penyembuhan
fisik dan psikis berlangsung dengan normal,mengamati proses kembalinya
rahim ke ukuran normal, membantu ibu untuk dapat memberikan ASI dan
memberi petunjuk kepada ibu dalam merawat bayinya. Perawatan
masa nifas sebenarnya dimulai sejak plasenta lahir, dengan
menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan setelah
melahirkan dan infeksi. Bila ada luka robek pada jalan lahir atau luka
bekas guntingan episiotomi, dilakukan penjahitan dan perawatan luka
dengan sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada
sekurang-kurangnya 1 jam sesudah melahirkan, khususnya untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya perdarahan.
Sesudah
bersalin, suhu badan ibu dapat naik 0,5 derajat C, tapi tidak melebihi
38 derajat C. Sesudah 12 jam pertama, suhu badan akan kembali normal.
Bila suhu melebihi dari 38 derajat C, kemungkinan telah terjadi infeksi.
Rasa mulas di perut setelah melahirkan timbul akibat kontraksi rahim
dan biasanya lebih terasa saat menyusui. Keluhan ini dapat dialami
selama 2-3 hari sesudah bersalin. Rasa mulas ini juga dapat timbul jika
masih terdapat sisa selaput ketuban, plasenta atau bekuan darah di dalam
rongga rahim. Bila mulas tersebut sangat mengganggu, dapat diberikan
obat antinyeri dan penenang, supaya ibu dapat beristirahat dan tidur.
Umumnya
ibu merasa sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila proses
persalinannya berlangsung cukup lama. Dahulu, ibu harus cukup
beristirahat, yakni harus tidur terlentang selama kurang lebih 8 jam
setelah bersalin. Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk
mencegah terjadinya risiko timbunan plak di pembuluh darah (trombosis
dan tromboemboli) akibat terlalu lama tidak bergerak. Pada hari kedua
ibu baru boleh duduk, hari ketiga boleh berjalan dan hari berikutnya
boleh pulang. Tahap-tahap untuk bergerak tersebut tidak mutlak,
tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka.
Namun sekarang, setelah melahirkan ibu dianjurkan untuk mobilisasi
secara aktif seawal mungkin jika sudah memungkinkan. Sesudah
bersalin, bila ibu menghendaki, maka diperkenankan untuk berjalan-jalan,
pergi ke kamar mandi bila perlu dan istirahat kembali bila merasa
lelah. Namun sebagian besar menghendaki untuk beristirahat total
ditempat tidur selama 24 jam, terutama bila mengalami luka di jalan
lahir yang cukup luas. Berbeda halnya jika
persalinan dengan cara bedah sesar yang menggunakan pembiusan melalui
tulang belakang, ibu harus tetap mengikuti tahap-tahap bergerak
tersebut, untuk menghindari efek samping obat bius berupa nyeri kepala
yang hebat.
Setelah
melahirkan, ibu harus segera buang air kecil sendiri. Kadang-kadang
timbul keluhan kesulitan berkemih yang disebabkan pada saat persalinan
otot-otot kandung kemih mengalami tekanan oleh kepala janin, disertai
pembengkakan kandung kemih. Bila kandung kemih terisi penuh sedangkan si
ibu tidak dapat buang air kecil, sebaiknya dilakukan pemasangan kateter
(selang kencing), untuk mengistirahatkan sementara otot-otot tersebut,
yang berikutnya diikuti dengan latihan berkemih. Ketidakmampuan berkemih
dapat menyebabkan terjadinya infeksi, sehingga harus diberikan
antibiotika. Dalam 3-4 hari setelah bersalin, ibu harus sudah buang air
besar. Bila ada sembelit dan tinja mengeras, dapat diberikan obat
pencahar atau dilakukan klisma (pembersihan usus). Demam dapat muncul
jika tinja tertimbun lama di usus besar.
Dalam
hal menyusui, saat ini sedang digalakkan upaya pemberian ASI sedini
mungkin setelah bayi lahir. Bayi diletakkan tengkurap di atas dada ibu
yang masih berbaring, kemudian dalam dekapan ibu, dalam beberapa jam
pertama si bayi akan berusaha mencari puting susu ibunya dan belajar
menghisap sehingga dapat merangsang produksi ASI.
Pada
ibu yang bersalin secara normal (bukan operasi), sebaiknya dianjurkan
untuk kontrol kembali 6 minggu sesudah melahirkan. Pemeriksaan meliputi
keluhan, selera makan, gangguan berkemih dan buang air besar, ASI
(payudara dan puting susu), luka jalan lahir, keputihan, riwayat demam
dan perdarahan, dan pemeriksaan organ kandungan.Pemeriksaan tersebut
tidak merupakan pemeriksaan terakhir, terlebih jika ditemukan kelainan
meskipun sifatnya ringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar